Cara Mengatasi Depresi #3: Mencari Pertolongan Pertama
Hari ini setelah kegiatan yang panjang, saya baru membuka twitter dan melihat tweet mengenai seorang mahasiswa yang bunuh diri (I won’t post the link). Selama di Jepang, melihat berita bunuh diri disana memang sudah biasa, tapi ini pertama kali saya melihat kasus bunuh diri di Indonesia. Saya turut berduka cita.
Yang saya percayai menurut pengalaman dan cerita-cerita teman-teman yang sembuh, kebanyakan berhasil sembuh dengan berkumpul dengan teman-teman yang supportif dan mencoba mengatasi masalah mindernya. But pardon to my narrow view of the world, terkadang ada juga orang-orang yang terkena depresi namun tidak seberuntung itu untuk mendapat teman-teman yang memberikan dampak positif (bagi korban depresi) dan mengetahui cara mengatasi minder. Tweet tersebut membuka pandangan saya lebih luas terhadap masalah depresi.
Layaknya sebuah penyakit, jika mindset adalah cara sel darah putih membunuh bakteri / virus maka orang-orang yang berhasil sembuh telah mempunyai mindset untuk mengatasi depresi jika terjadi kembali. Jika penyakit tidak terlalu parah, maka korban bisa cepat sembuh + database cara mengatasi penyakit. Namun jika langsung terkena penyakit yang parah, hal pertama yang kita perlu lakukan adalah mencari pertolongan pertama.
Saat depresi berat, kita juga perlu mencari pertolongan pertama agar bisa diatasi sebelum terlambat.
Kalau kamu yang membaca ini sedang depresi, saya ingin bilang ke kamu
Segera cari pertolongan pertama dengan konseling ke psikiater atau curhat dengan teman yang kamu percaya.
Namun jika kamu lebih memilih cara self-help (menyembuhkan diri sendiri tanpa bantuan orang lain), cobalah cari solusi langsung dengan masalah yang terkait mengapa depresi (pengalaman saya, hal ini bisa dilakukan jika depresi secara tidak langsung disebabkan oleh masalah yang sebenarnya bisa diselesaikan oleh diri sendiri) atau aktivitas lain positif yang membantu kamu sejenak melupakan depresi, misal olahraga dan pergi jalan-jalan (ini adalah rekomendasi dari Mental Health First Aid Australia).
Memang self-help akan efektif tergantung dengan tingkat depresi kamu. Jika depresi sudah berminggu-minggu, maka disarankan untuk konseling dengan psikiater. Kamu memilih untuk melawan depresi dengan minta bantuan orang lain atau dengan self-help, apapun pilihan kamu. I say go for it. You have to fight no matter what.
Menyadari dan bertekad untuk melawan depresi adalah langkah pertama untuk sembuh, apapun jalan yang kamu pilih.
Kenapa saya ngotot sekali untuk mendorong kamu untuk sembuh dari depresi?
Pertama sebagai orang yang sembuh dari depresi, saya ingin teman-teman diluar sana untuk merasakan bagaimana sembuh dari depresi.
Kedua, saya ingin kalian tahu kalau depresi hanyalah sebuah permulaan. Sembuh dari depresi adalah akhir dari sebuah awal. Awal dari menempuh hidup yang baru.
Tahukah kalian, kalau sebenarnya orang-orang besar yang sukses sekarang pernah merasakan depresi? (Well, dulu belum ada media sosial dan mereka mungkin juga ga suka curhat jadi kita tidak tahu). Terus mereka sembuh. Dari sembuh itu, mereka terus mendaki gunung untuk mencapai kesuksesan. Di tiap langkah sukses, akan ada tahap dimana mereka akan rentan depresi.
Namun mereka sudah kuat dan terlatih menghadapi depresi, sehingga ketika terkena depresi mereka akan segera melawannya dengan cara yang efektif.
Inilah yang saya ingin capai, dan saya ingin kalian capai.
Kemampuan untuk resistant terhadap depresi.
Dengan memiliki kemampuan resistant (kebal) terhadap depresi, ini akan menjadi superpower kalian ketika di dunia nyata.
Ga ada lagi drama dan menye-menye minta perhatian. Ga ada lagi rasa takut untuk mencari tantangan untuk maju. Ga ada lagi rasa minder gara-gara teman yang lain sudah sukses duluan. Kamu sadar dengan potensi diri sendiri. Kamu tidak lagi membanding-bandingkan dirimu dengan orang lain.
Saya ga cuma pengen kamu sembuh, tapi juga pengen kamu lihat bahwa hidup itu indah setelah kamu sembuh dari depresi. Kembangkan potensi diri, melangkah maju, dan raihlah yang kamu inginkan.
Dengan kebalnya kamu terhadap depresi, rintangan akan menjadi pelajaran bukan sesuatu yang jadi disesali begitu saja. Ketika disalahkan, secara mental kamu siap mengambil tanggung jawab (dan lihatlah ekspresi orang yang menyalahkan “wah gua ga mikir dia bisa ambil tanggung jawab”) dan secara rasional kamu bisa memilah mana yang bisa kamu improve dan mana yang tidak bisa kamu improve.
Anyway sebagai penutup, tiap orang mempunyai pengalaman dan cara mengatasi depresi yang berbeda. Perlu pahami diri sendiri juga. Namun untuk pertolongan pertama, ngobrol / curhat hampir selalu efektif.
Tentu saja saya juga menyadari hal itu. Maka dari itulah saya menyediakan kotak curhat.
Jika kalian merasa depresi, kalian bisa isi kotak curhat atau send me DM lewat twitter. I will listen. Yang paling penting adalah kalian mau memulai langkah untuk sembuh. Jika kalian terus berusaha, yakinlah semua akan indah pada waktunya.
Cheers
[ Credit photo by Florian Pérennès on Unsplash ]